Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

BERJUMPA DENGAN GITARIS LEGENDARIS

Tak disangka ini yang ketiga kalinya diriku berjumpa lagi dengan gitaris yang berjiwa santri. Ia mengamalkan ilmunya melalui NGAMEN. Beliau tak malu akan pekerjaannya. Mungkin saja hasil amalnya beliau sumbangkan kembali ke pondoknya. Pondok Pesantren Tebu Ireng beliau menimba ilmu disana. Tak disangka! Tapi yang ku ingin tahu mengapa ia mengamalkan ilmunya melalu jalur MENGAMEN? Ya Rabb, semoga ia selalu di Lindungi Oleh-Mu.

DIRI YANG ABSTRAK

Ray... satu bulan bertransformasi, tetap saja Paiton diselubungi oleh panasnya terik matahari. bulan depan aku baru berpulang ke Lumajang. apa kabar kau sampai saat ini? semoga kau selalu dilindungi oleh Sang Maha Cinta. Ya Rabb... esok pagi hamba ingin mendonorkan darah yang masih banyak mengalir di seluruh raga ini. hamba ingin menyumbangkan kepada orang yang sangat membutuhkan darah ini. aku mengikuti edaran yang telah kau lalui Ray. meski  kau takkan mengetahuinya. aku terinspirasi dari Allah melalui sosokmu. thanks Allah. terimakasih Tuhan, Engkau masih memberikan hamba oeluang untuk berkelakuan baik. Allah, semoga Engkau mencatat amal baik ini. Jauhkan diri hamba dari mara bahaya jaga dan lindungi selalu orang tua hamba.... heatcliff\

REPUBLIK MALING

Gambar
Ray, Mata Najwa benar. Pajak rakyat digorong. Pemerintah terus memburu siapa tikus rupiah ini? Ah, rupiah yang sangat menggiurkan. Kursi parlemen membuat orang berebut akan itu. Dimana-mana berjas. Orang bilang, orang penting itu dimulai dari segi penampilan yang begitu kharisma. Tapi, ia ternyata ganas. Ganas tanpa ada iba sekalipun. Rakyat meronta-ronta untuk pembangunan negeri. Mereka hanya acuh tak acuh. Bapak Jokowi diolok-olok. Rakyat kurang tahu akan perjuangannya. Kesana-kemari blusukan. Untuk menyelesaikan titik solusi masalah rakyat yang dialami saat ini. Layaknya Bupati Tegal. Tak disangka ia telah menjelma tikus yang rakus. Rupiah terus ditelan tiada henti. Ah, rakyat Tegal sedang berduka. Maafkan kami Ya Allah. Hati ini khilaf akan ini semua. Kami lupa dengan-Mu. Hamba ingin pulang. Berilah kami jalan untuk pulang Ya Allah. Tingkatkanlah iman kami ini. Kita manusia yang bodoh akan iman. Berilah cahaya untuk hati kami. Hilangkanlah kabut hitam ya

TERBUANG SIA- SIA ATAU MALAH SEBALIKNYA

Gambar
Ray, Aku mencoret kembali disini. Entahlah, aku sangat menyukai hobi ini. Menulis tanpa batas. Tak ada yang tahu kecuali Sang Pencipta. Hati ini terus tersayati. Inilah yang terbaik untukku saat ini. Melatih hati yang tersakiti. Aku yakin Allah memberi hidupku yang lebih baik. Baik di akhirat maupun di planet REALITAS ini. Kala itu... Aku merindukannya. Kau sangat menyukai anak kecil. Memeluk erat kitab itu dekat di hatimu. Aku iri dengan kitab itu. Bisakah aku seperti dirinya? Ah, aku lupa Aku beda kasta dengan dirimu. Baju koko putih. Memakai peci putih favoritmu. Dirimu yang menjulang tinggi. Sesosok itu tiba-tiba heran denganku. Iya, kala itu. Nurul Jadid padam seketika. Kau keluar dari pintu misterius. Kharismamu sangat mengundang senyum ini. Raut wajah ini muncul semburat merah zona pipi. Sungguh malu diriku kala itu. Maaf, hati ini tumbuh mekar di tempat dan waktu yang salah. Aku melipur lara ini. Aku memang bukanlah jodohmu. Tere Liye benar. Cint

DEGEDRASI PONDASI AGAMA

Gambar
Ray, Ray itu hanyalah imajinasi. Ia selalu menemaniku disaat aku sendiri. Tak pernah mengeluh akan masalah. Ia yang slalu memberiku solusi. Tapi, ia tak nyata. Mungkin, bicara sendiri dibilang sedikit aneh. Ah, generasi sekarang. Generasi yang terdidik, tapi ilmunya lenyap. Pilu sekali dunia ini. Semakin tua bumi, manusia berada diujung tebing menuju neraka. Sadar diri bahwa para radikalisme menyerang kita. Mereka mengambil orang orang genius. Para ilmuwanlah yang slalu diincar. Pondasi agama mulai runtuh. Revolusi yang menyakitkan. Sila-sila mulai runtuh. Persatuan dan kesatuan mulai tiada. Mereka menyerang tanpa ada rasa ampun sekalipun. Sungguh ironi planet REALITAS ini. Tanah air. Salah apa dirinya? Kau menyakitinya tanpa ada rasa iba sekalipun. Ia melipur laranya. Gundah gulana telah menyelubunginya. Kaum pelajar yang tak peduli, bagaimana nasib tanah air ini? Para tikus yang slalu rakus. Taka ada hentinya menimbun rupiah. Dimanakah generasi emas bangsa?

BERKELANA SEPANJANG MASA

Gambar
Ray Hari ini sesak akan kebahagiaan bersama sahabat yang langgeng ini. Saling canda gurau, berbagi ilmu, berbagi semuanya. Loyalitas tanpa batas Spektrum kehidupan sedang menunjukkan warna putih. Ah, aku akan sangat merindukannya. Menghabiskan semburat sinar matahari yang bermanfaat. Sang penandai dalam dongeng belum kunjung datang kepadaku. Entah itu benar atau salah, aku tetap percaya. Ray, bagaimana dengan dirimu? Bersama sahabat kita sang penantang impian. Berlari terus mengejar tanpa ada rasa takut akan batu nisan putih. Kita berjihad di Jalan-Nya. Allah bersama kita. Heatcliff

SOBAT DARI SURGA-MU

Gambar
Sahabatku mengalaminya. Iya, dia Kartika. Aku yakin dia akan menjadi orang yang lebih baik. Doaku selalu untuknya. Itulah sahabat sejati yang saling mendoakan. Tapi saat itu aku pernah bersalah. Aku tak mengingatkan bahwa waktunya sholat. Ya Allah bagaimana ini? Maafkan hamba-Mu ini. Wajahnya ia waktu sedang sendu. Entah sendu itu serasa asing dan tak nyaman untukku. Aku mengerti akan dirinya. Begitupun dengan Madah. Ia mungkin saat ini baca saku kejujuranku. Ah, banyak kisah yang menyakitkan disitu. Berbagai kegundahan hati nan bermuram durja. Hey, disitu aku pun punya keinginan untuk ia. Doa yang pasti akan terkabulkan oleh Allah Hamba ingin sahabat hamba yang berinisial Madah Maria Yusiani pintu hatinya dibuka lebar untuk masuk Islam. Hamba ingin membawa ke surga. Sang Maha Pencipta pasti mengabulkan doaku. Ya Allah kabulkanlah sukmaku ini. Hamba tulus dan ikhlas menolongnya menuju jalan yang benar. Heatcliff

BEGITU RAPUH NAN PILU

Gambar
Ray, Mencoret ini sesak akan dirimu. Mengapa bukan orang lain? Bermilyaran manusia, kenapa kau? Aku beda kasta dengan dirimu. Tapi, aku tak sadarkan kembali. Dunia sesak akan enigma. Distorsi alam sadarku. Aku mulai menggila memikirkanmu. Sejak dirimu menatapku sangat lama. Di saat semburat sinar rembulan menerpa wajahmu. Ah, masa lalu yang berbuah sakit. Jangan salahkan cinta, salahkan takdir manusia. Aku tetap menjalani dongeng ini. Berteduh sesaat dari terik panasnya dongeng ini. Terima kasih atas tempat yang kau berikan. Meski kau tak akan sadsr dengan itu. Maaf, perasaan ini tumbuh di waktu dan tempat yang salah. Lihatlah, perasaan ini tumbuh mekar begitu saja. Tapi aku ditakdirkan tuk menjadi Sang Penakluk Mimpi Sang Penakluk Dunia Dengan hanya bermodal keberanian. Aku hanya berani mengukir namamu disini tanpa ada yang tahu. Kecuali Sang Maha Cinta Aku hanyalah Sang Pemuja Cinta Terima kasih atas tempat yang kau berikan Terunttuk Muhammad Haikal Azaim B

AKU TERSANDERA

Gambar
Ray, Baru saja kemarin sesak bahagia. Melihat comment di account igmu, Mengapa aku harus terjebak dalam kepalsuan cinta ini? Kau memang tak mengenali diriku sendiri.a Mengapa perasaan ini tumbuh di waktu dan tempat yang salah? Aku terperangkap hal abstrak. Spektrum ini begitu gigantisme. Dilusi dan dilusi . Takdir ini begitu menyakitkan. Tapi, aku akan berusaha dengan sabar. Enigma telah terjadi hari ini. Ah, ternyata seperti ini. Takut dan takut. Mengapa aku harus jatuh terjebak dalam dirimu itu? Ya Allah, dapatkah hamba membedakan simpul nyata dan yang palsu? Sandiwara cinta sesak akan ilusi. Imajinasi ini sangat menyesakkan hati. Aku benci dengan diriku sendiri. Aku akan menjauh dari semua ini. Heatcliff

MENGHINDAR

Gambar
Ray, Dimanapun kau berada aku tak peduli. Aku ingin menjauh. Aku bahagia kau telah terlahir di dunia. Akankah radar ini dapat menemukan kita secara unik? Aku sangat jauh beda kasta denganmu. Kau sangatlah sempurna. Tapi apa diriku ini? Lancang sekali hati ini. Ia tak pernah mengenal waktu dan tempat. Dan lihatlah, hati ini tumbuh mekar begitu saja tanpa ada yang menghalangi. Oh Ya Allah, mengapa hamba sangat kurang ajar seperti ini? Berikanlah petunjuk-Mu. Gadis pemalu nan kaku ini sangat kurang ajar terhadapmu. Heatclliff

HATI YANG FANA

Gambar
Spektrum tambatan hati untukmu yang takkan mengenal diriku. Ray, aku akan rindu dirimu. Disini, aku pulang membawa rasa pilu ini. Yang selalu beredar di otak ini tiada henti. Hingga akut gilaku akan tumbuh. Tapi aku terus berdoa agar lupa denganmu. Hanya doa ini yang bisa kusebut ray. Ya Allah, hamba hanya ingin jodoh yang terbaik untuk hamba. Hamba takut akan perasaan ini. Kagum ini menjadi tak terkendali. Ya Allah enigma ini tak kunjung usai. Dongeng apa ini? Akankah berakhir dengan bahagia? Aku harap iya.

PLANET REALITAS

berbagai macam aku membaca novel. aku hanyalah ingi tahu bagaimana sifat planet bernama REALITAS ini. berbagai ironi hukum yang berada di Indonesia sesak akan ketidak percayaan rakyat kepada pemerintah.

NAFSU YANG TERBUNGKUSKAN CINTA

Ray. saatnya aku untuk menulis kembali di sini. teruntuk dia yang takkan peka sepanjang waktu. aku malu akan pengungkapan perasaan ini. sekali lagi aku katakan ada diriku sendiri aku hanyalah penikmat dunia yang harus mencari selera yang paling kusukai agar perutku tidak selalu menghardik diriku sendiri. kata Andrea Hirata "Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan". aku baru menyadari di sini dirgahayu Indonesiaku yang ke-72 mendatang. dan selamat untuk Hari Pramuka esok dini.  dalam kurun waktu sejam mendatang aku masih tetap duduk manis di ruang sekolah ini. yakni leab komputer. aku rindu sahabatku kembali. mereka memang takkan tergantikan sepanjang masa. Kartika Rhayu Ningdiah dan Madah Maria Yusiani. hey sahabat! jika kalian melihat ini akankah tekejut dengan coretanku ini. musik keras adalah hobi utamaku yang paling kusegani sampai kapanpun. jalan menuju masa gemilang psesak akan cobaan. semoga sahabatku selalu diberi sehat walafiat. amin... kalian masih sibuk deng
Tak terasa perjalanan pulang ini.  Tanggal 11 Juni 2017 itu adalah hari dimana diriku sudah berpijak di kota kelahiranku.  Saat ini dirku dala perjalanan.  Tepatnya di ranuyoso berkat ada seseorang yang sedang menghubungi sanak saudara yang jauh dari sini.  Menulis tak pernah mengenal tempat terkadang. Semoga pulangan untuk kali ini, bisa membawa berkah kepada diriku dan seluruh lapisan masyarakat dimana aku berpijak. Rindu masih terngiang.  Rindu bapak lebih utamanya,  Melihat wajah yang begitu sendu tapi menyemangati jiwaku.  Tak lupa dengan kerinduan kepada seorang sahabat yakni kartika dan madah.  Ah, mereka sungguh membuatku ingin memeluk dua itu. Sesaat lagi aku akan sampai di desaku. Yakni desa Yosowilangun Lor.  Tempat dimana aku dibesarkan dan dibimbing hingga menginjakkan kaki di Nurul Jadid. Dari para ribuan santri, K. H. Zaini Mun'im santrimu ini sedang jatuh hati kepada salag seorang cucumu.  Ia bernama Muhammad Haikal Azaim Barlaman. Tapi hamba tak ingin berhubungan