Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

MENJADI ORANG MERDEKA

Sama-Sama Terjebak dalam Diam  Diksimu sungguh indah namun pekik dan pelik menjadi sakit saat menjadi kenangan yang mengandung berpisah. Apa kau diciptakan oleh Tuhan hanya untuk menjadi orang salah yang selama ini aku telah dekat denganmu? Kau sangat pintar bahkan bisa kuanggap genius dalam hal saintis serta dalam beropini. Namun dibalik kegeniusanmu, kau sungguh-sungguh tipikal "Radikal" dan kontra denganku. Atau hanya aku yang terlalu egois? Selalu ada yang pertama dalam hal hidup ini. Dan harus lebih tabah menghadapi masalah sebelumnya. Apa gunanya aku selalu memikirkanmu? Hai kau dulu sangat tidak kukenali, namun jangan jadikan perempuan lainmenjadi korban hati yang telah kau lukai. Jika itu terjadi kepada perempuan lain hingga terdengar oleh kedua telingaku, sunggh aku sangat kecewa. Dan aku telah gagal mengajak temanku untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari masa lalunya.  Zi, jadilah orang merdeka Aku tahu, dirimu menyukai keadaan kesendirian dan sanga

BERBICARA

Tentang dulu... Menjadi perempuan sungguh-sungguh tidak mudah. Mereka lebih menyimpan rasa sedihnya ketimbang diumbar-umbarkan. Lebih bekerja keras, namun kesetaraan dengan laki-laki masih tetap di bawahnya. Namun, perempuan adalah makhluk yang paling mulia. Tak apa kesetaraan dengan laki-laki berbeda namun, tolong hargailah kami. Terkadang selangkangan wanita menjadi suar bagi laki-laki mata keranjang.  Dulu, saat aku menjadi sekretarismu Ternyata tidak mudah untuk mengatur segala urusan dan jadwal padat rapatmu. Hingga lupa bahwa diri sendiri sedang berada di titik paling jenuh. Anehnya lelaki sepertimu, pekamu tidak kau tunjukkan sebagai rasa perhatian, hingga membuat hati ini tergores oleh luka absurd. Dan aku berkeinginan untuk selalu menjauhimu, karena tiap lihat matamu aku selalu mengingat betapa kejamnya yang baru kurasakan saat ini.  Untuk kali pertama, aku menyeriusi hati ini Aku perempuan normal seperti lainnya, tertarik dengan lelaki. Namun tak pernah aku

5 BULAN DI MASA SULIT

5 BULAN DI MASA SULIT.... Sudah tak ada lagi gelak tawa diantara kita, tanpa diketahui orang-orang kita pernah memiliki hubungan yang sangat indah. Mungkin ada satu atau dua teman kita yang pernah tahu. Bagaimana pun kisahnya, akhirnya kita berdua tak lagi bersama. Saling berseteru dalam adu argumen dan diksi. Kian membuncah perseteruan, hingga akhirnya terlampiaskan melalui media sosial agar masih dapat mengabari dirinya bahwa kita benar-benar sedang berseteru. Apa pun akhir dari cerita ini dalam versi apa pun akan sangat indah. Dan aku masih berharap bahwa semoga pertemanan kita kembali ceria. Satu-persatu orang mulai tahu bahwa aku menyukainya. Aku tak menyalahkan siapa pun, karena akulah pelaku si penyebar cerita itu sejak awal. Keterlibatan hati memang sangat membosankan hingga bosan itu menciptakan pilu yang membitu.Ingin kusampaikan sesuatu kepadanya, apalah daya rasa ego ini jauh lebih besar dibanding semuanya. Asumsi hati jauh lebih berat ternyata dibanding otak yang mud