Hai dia

Hai dia,

Kapan aku bisa menghentikan rasa ini?
Rasa memang tak bisa dipaksa.
Wahai kapal, janganlah berlabuh kembali ke dermaga itu.
Wahai kapal, kuperingatkan sekali lagi pada dirimu.
Kau hanya bisa melirik dari jauh.
Tepat di pulau kecil yang hangat ini.

Apa tujuanmu kapal?
Mengapa kau ingin sekali berhenti di dermaga itu?
Kau tak dianggap sama sekali olehnya.
Dia sibuk kepada kapal lainnya.
Tak usah kau merasakan sakit itu lagi.
Sekali lagi bunuh kenangan itu.
Si dermaga hanya membuka jalan untukmu.
Tapi dia tidak menghiraukanmu alias tidak perduli kau masuk atau tidak.
Karena terlalu banyak yang mengantre.

Cukup sudah,
Mungkin belum masanya.
Kau akan ada pengganti yang lebih baik dari dermaga itu.
Pergilah, terlepas jauh dari dermaga itu.
Semoga Tuhan memberikan hadiah yang menakjubkan untukmu.
Wassalam

Awan Gumama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA

SIKAP ILMIAH