TINDAKAN, MOTIF, DAN PRINSIP EKONOMI

KONSEP POKOK TINDAKAN EKONOMI

Pokok persoalan ekonomi yang dihadapi manusia adalah bagaimana dengan sumber - sumber yang terbatas, orang dapat memenuhi kebutuhan - kebutuhan hidupnya yang banyak dan beraneka ragam itu. Untuk menanggapi masalah tersebut, timbullah kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi (tiga kegiatan ekonomi) yang diatur oleh suatu cara berpikir dan cara bertindak ekonomis atau menurut prinsip ekonomi.
Perhatikan gambar di atas! Pak Alex adalah seorang petani jagung. Ia mendapat penghasilan dengan cara menjual jagung hasil panenannya. Kemudian ia membelanjakan sebagian uang penghasilannya tersebut untuk membeli traktor. Di sisi lain, Ibu Ria bekerja sebagai tukang las di perusahaan perakitan mobil.
Bu Ria menerima penghasilan melalui kasir yang ada di kantornya. Ia mempergunakan sebagian penghasilannya untuk membeli jagung dan barang-barang lain. Dalam hal ini, Pak Alex dan Bu Ria telah melakukan sebuah tindakan ekonomi. Jadi apakah pengertian dari tindakan ekonomi itu?
Masyarakat juga mempergunakan penghasilannya untuk membayar pelayanan atau jasa. Pelayanan atau jasa adalah kegiatan bermanfaat yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain, seringkali untuk mendapatkan imbalan berupa uang. Kita membayar ongkos ketika naik bis, membayar pegawai salon ketika potong rambut, membayar dokter ketika sakit atau membayar guru les piano, pelayanan seperti apa yang mereka lakukan untuk orang lain? Bagaimana kegiatan mereka dapat bermanfaat bagi orang lain?
Manusia selalu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya melalui berbagai cara sesuai dengan kemampuannya untuk mencapai kesejahteraan. Ada yang bekerja menjadi petani, nelayan, guru, karyawan di perusahaan atau pegawai negeri. Dari pekerjaannya, orang menghasilkan barang dan jasa yang siap dikonsumsi (dimanfaatkan) oleh orang lain. Tindakan ekonomi dilakukan oleh penghasil maupun oleh pengguna barang dan jasa. Tindakan ekonomi tidak terbatas pada aktivitas manusia untuk mendapatkan penghasilan namun termasuk di dalamnya segala usaha manusia untuk membelanjakan penghasilannya tersebut. Seperti cerita Pak Alex dan Bu Ria di atas, mereka berdua mendapatkan penghasilan dengan bekerja. Pada saat itu mereka melakukan tindakan ekonomi dan bertindak sebagai penghasil barang atau jasa. Kemudian mereka membelanjakan penghasilannya untuk membeli keperluan hidup. Pada saat itu, mereka juga sedang melakukan tindakan ekonomi dan bertindak sebagai pengguna barang dan jasa yang dihasilkan orang lain.
Beberapa orang di dalam masyarakat kita bekerja dengan sukarela tanpa diberi upah. Mereka ini disebut sebagai tenaga sukarela atau relawan. Relawan memberikan waktu dan tenaga mereka untuk membantu orang - orang di sekitarnya. Mereka membantu korban bencana alam, bekerja di rumah sakit, panti jompo atau di daerah konflik. menunjukkan kegiatan sukarela untuk membantu orang lain. Menurut kalian, apakah kegiatan yang mereka lakukan merupakan tindakan ekonomi? Bagaimana caranya bertindak ekonomis? Pokok persoalan ekonomi harus dipecahkan melalui tindakan ekonomi yang berdasar pada prinsip ekonomi. Kita harus mempertimbangkan antara “Hasil dan Pengorbanan”, karena sumber - sumber yang ada tidak bisa mencukupi semuanya untuk memenuhi segala macam kebutuhan kita, maka kita harus memilih kebutuhan mana yang harus didahulukan, mana yang terpaksa dinomorduaka.

B. MOTIF EKONOMI

Perhatikan gambar pada halaman ini baik - baik dan bacalah kisahnya berikut ini!


Pak Siregar tinggal di Medan bersama keluarganya. Ia memiliki usaha perkebunan Jeruk. Dari usaha ini, Pak Siregar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan keluarganya. Salah satu anak Pak Siregar bernama Yuliano dan berstatus sebagai mahasiswa jurusan Pertanian. Yuliano sering diminta membantu ayahnya bekerja di kebun Jeruk sambil menerapkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah. Selain itu, Pak Siregar juga mempekerjakan beberapa pemuda di kampungnya. Ia ingin membantu orang lain memperoleh penghasilan dengan meciptakan kesempatan kerja bagi anak-anak muda yang masih menganggur di kampungnya. Dari contoh di atas, kita tahu bahwa ternyata ada beberapa alasan yang mendorong Pak Siregar melakukan usaha perkebunan jeruk yaitu :
  1. keinginan untuk mendapatkan keuntungan;
  2. keinginan untuk menunjang pendidikan anaknya (Yuliano): serta
  3. keinginan untuk memberikan pekerjaan kepada anak - anak muda di kampungnya.
Kalau digolongkan maka alasan yang pertama, (1) pada dasarnya merupakan alasan yang bersifat ekonomi, sedangkan alasan ke (2) dan ke (3) merupakan alasan yang bersifat non-ekonomi, yaitu berupa alasan pendidikan dan alasan sosial.
Sekarang kalian mengerti bahwa tindakan ekonomi yang dilakukan oleh manusia selalu didorong oleh suatu alasan tertentu. Alasan yang mendorong manusia melakukan kegiatan ekonomi ini bisa bersifat ekonomi dan non-ekonomi. Alasan yang bersifat ekonomi biasa disebut motif ekonomi, sedangkan alasan yang bersifat non-ekonomi biasa disebut motif non-ekonomi. Jadi apa yang dimaksud dengan motif ekonomi?.

Pengertian

Motif Ekonomi adalah dorongan/alasan seseorang melakukan tindakan ekonomi untuk mendapatkan keuntungan ekonomi diantaranya adalah motif sosial, motif pendidikan, motif penghargaan, motif kekuasaan, motif kedamaian, motif kedudukan dan motif keamanan. Mari kita lihat lebih dalam satu per satu motif.
Motif Ekonomi untuk mendapatkan keuntungan merupakan alasan yang dimiliki oleh hampir semua makhluk ekonomi yang melakukan tindakan ekonomi. Misalnya Bu Aminah adalah pedagang sayuran. Ia memiliki motif ekonomi mendapatkan keuntungan maka ia berusaha menjaga kualitas barang dagangannya tetap baik, membawanya di pasar, dan menawarkannya kepada calon pembeli. Jika dagangannya laku, ia akan memperoleh uang dan sebagian dari uang tersebut merupakan keuntungan atau laba. Apa yang dimaksud laba bukan?
Selisih antara Harga Jual dan Harga Beli dimana Haga Jual lebih besar dari harga beli. Contoh lain adalah seorang pengusaha tempe dan tahu. Ia menghasilkan tempe dan tahu melalui serangkaian proses produksi yang memerlukan biaya. Ada biaya untuk membeli bahan baku kedelai, ragi, bahan bakar, membayar karyawan, biaya listrik di pabriknya, dan lain - lain. Agar memperoleh laba, pengusaha tersebut menjual produknya tentu dengan harga yang lebih tinggi dari biayabiaya yang sudah dikeluarkannya.
Masih tentang Pak Siregar, diungkapkan bahwa ia juga memiliki motif pendidikan dalam menjalankan usahanya, yakni dengan melibatkan anaknya dalam usahanya agar anaknya dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Contoh lain, Bu Nita seorang guru, selain berharap dapat memperoleh gaji sebagai imbalan bekerja (motif ekonomi!), ia juga memiliki motif pendidikan yaitu mencerdaskan, memberikan keterampilan dan mendidik moral para siswanya. Maka ia akan bekerja dengan sungguhsungguh, peduli, dan mencintai para siswanya. Jika seorang guru tidak memiliki motif pendidikan maka ia hanya akan bekerja untuk mencari uang sebanyak - banyaknya tanpa menghiraukan anak didiknya. Contoh lain, siswa yang baik akan belajar dengan tekun karena memiliki motif pendidikan untuk mengembangkan dirinya. Maka, Motif Pendidikan muncul dalam diri seseorang yang melakukan tindakan ekonomi karena didorong oleh alasan ingin meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya baik bagi orang lain ataupun dirinya sendiri. Ada motif lain yakni dorongan untuk membantu orang lain tanpa pamrih atau motif sosial. Jika kalian masih ingat cerita Pak Siregar, pengusaha jeruk di Medan, kalian tentu mengerti bahwa ia memiliki motif sosial dengan memberi pekerjaan pada para pemuda di sekitarnya. Contoh lainnya adalah seorang pengusaha yang menyisihkan sebagian dari keuntungan usahanya untuk disumbangkan ke panti asuhan dan korban bencana alam. Pengusaha ini selain memiliki motif ekonomi mencari laba namun juga memiliki motif sosial. Bisakah kalian mencari contoh motif sosial yang lain?
Seorang atlit akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan karena selain mendapat bonus atau hadiah uang (motif ekonomi!) ia berharap bisa mendapatkan penghargaan atau diakui oleh orang lain sebagi atlit yang berhasil. Seorang penyanyi berharap mendapat penghargaan dari para penggemarnya. Siswa yang belajar dengan rajin dan tekun, memiliki motif penghargaan ketika ia berharap bahwa apa yang dikerjakannya akan diakui dan mendapatkan pujian dari orang tuanya. Seseorang yang melakukan tindakan ekonomi dengan dorongan ingin mendapatkan penghargaan atau pengakuan atau pujian dari orang lain, maka motif yang dimilikinya adalah Motif Penghargaan. Bagaimana dengan kalian? Apakah ada yang memiliki motif penghargaan ketika belajar?
Jika diantara kalian ditanya apakah sudah puas dengan apa yang kalian miliki saat ini? Mungkin sebagian besar akan menjawab belum. Kalian masih ingin memiliki banyak hal, ingin bersekolah lebih tinggi, dan seterusnya. Pada kenyataannya manusia sering tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Keberhasilan yang satu selalu ingin ditingkatkan dengan keberhasilan yang lain. Bu Lastri semula adalah perajin gerabah kecil di desa Kasongan, Yogyakarta. Ia membuat berbagai kerajinan dari tanah liat, misalnya pot bunga, tungku, hiasan rumah, dan bangku. Ia memasarkan produknya di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Namun lambat laun, Bu Lastri ingin memperluas usahanya dengan menambah produksinya dan memasarkan ke luar Yogyakarta. Bahkan sekarang, pembeli produknya berasal dari luar pulau Jawa bahkan Luar Negeri. Alasan yang mendorong Bu Lastri untuk untuk memperoleh kekuasaan dalam masyarakat dalam bidang usahanya ini disebut motif kekuasaan. Hal yang sama juga berlaku untuk Cik Memey yang berdagang guci Cina. Ia berharap daerah pemasarannya semakin meluas.
Dorongan untuk mendapatkan kedamaian merupakan jenis motif non ekonomi yang lain. Banyak orang melakukan tindakan ekonomi karena alasan ini karena bagi mereka bekerja merupakan sarana untuk beribadah. Ustadz, ustandzah, pendeta, pastor, para pekerja rohani, guru, perawat dan bidan bekerja dengan ihlas dan bahagia sehingga selain mendapatkangaji mereka juga memperoleh ketenteraman batin atau motif kedamaian.
Contoh lain, seorang petani di Pegunungan Tengger bekerja dengan rajin, tekun, tidak nggoyo dan hidup sederhana. Walaupun kehidupannya tidak berlimpah harta, namun ia merasakan kedamaian dengan cara bekerja seperti itu.
Ada dorongan lain yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan ekonomi dengan giat dan tekun. Pak Bimo adalah seorang pegawai suatu perusahaan yang besar. Ia seorang pekerja keras, gigih dan tekun. Dalam hatinya ia berharap dapat mengumpulkan uang yang cukup sehingga dapat dipergunakannya untuk terjun ke dunia politik. Ia hendak mengikuti pencalonan Bupati di daerahnya. Lain lagi cerita Mbak Mega, ia bekerja di perusahaan yang sama dengan Pak Bimo sebagai karyawan Tata Usaha. Mbak Mega juga seorang pekerja keras yang luwes dan cekatan. Ia berkeinginan bahwa kedudukannya akan semakin meningkat dan suatu saat ia bisa menjadi Kepala Tata Usaha di kantornya. Dari dua contoh di atas kita tahu bahwa ketika bekerja seseorang bukan hanya didorong oleh motif ekonomi untuk mendapatkan gaji namun juga motif kedudukan. Motif keamanan muncul dari diri seseorang manakala ia melakukan tindakan ekonomi karena alasan ingin memperoleh rasa aman, terbebas dari gangguan pihak lain. Bu
Rina adalah seorang Polisi Wanita (POLWAN) yang rajin, selain berkeinginan memperoleh gaji dari pekerjaannya, ia memiliki motif keamanan ketika menjalankan tugasnya.
Menurut Bu Rina, menjadi polwan juga menjamin keamanan dirinya. Cerita Bu Endah lain lagi, ia mempekerjakan satpam di kantornya karena adanya motif keamanan sehingga ia bisa merasa nyaman dalam bekerja. Banyak instansi juga mempergunakan tenaga keamanan untuk melindungi harta dan karyawan perusahaan. Bagaimana dengan kalian? Pernahkah kalian memiliki motif keamanan ketika melakukan tindakan ekonomi?


Tugas

C. PRINSIP EKONOMI

Tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan iklan seperti pada gambar di atas. Apalagi jika kalian sering melewati pusat pertokoan, pusat perbelanjaan atau mall. Tahukah kalian mengapa suatu toko memberikan diskon kepada konsumen? Apakah mereka tidak rugi? Tentu para pemilik toko tersebut telah melakukan perhitungan yang cermat, sehingga mereka tidak akan rugi, bahkan memperoleh laba yang tinggi. Pada saat diskon, banyak konsumen yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja karena dengan sejumlah uang tertentu sekarang mereka mendapat barang lebih banyak atau lebih baik bila dibandingkan hari biasa (tidak ada diskon). Dari sisi pemilik toko, mereka memilih strategi ini dengan pemikiran bahwa lebih baik mereka menurunkan sedikit harga namun mendapat jumlah pembelian yang banyak sehingga jika dihitung - hitung, kekurangan penerimaan akibat diskon dapat ditutup oleh banyaknya pembelian pada harga yang agak rendah. Dalam melakukan tindakan ekonomi, setiap orang selalu menginginkan hasil yang optimal. Agar hasilnya optimal orang harus melakukan tindakannya secara ekonomis (rasional atau efisien dan efektif). Misalnya untuk membuat satu loyang kue lapis legit yang enak, Bu Rahayu biasanya menghabiskan biaya Rp 75.000,- Dengan semakin terampilnya ia memasak, sekarang hanya menghabiskan biaya Rp 73.000,- dengan kualitas kue yang sama. Dalam hal ini Bu Rahayu sudah efisien dengan melakukan penghematan biaya.
Tindakan ekonomi dikatakan efektif jika berhasil atau sesuai dengan tujuan yang ditentukan. Walaupun sekarang Bu Rahayu mampu membuat kue dengan lebih murah, namun hal ini tidak mengurangi kualitas kue buatannya. Ia tidak mengurangi takaran atau merubah komposisi kue buatannya, sehingga kuenya tetap berkualitas namun biayanya lebih murah. Coba sekarang kalian ceritakan apakah pemilik toko yang memberikan diskon sudah melakukan tindakan ekonomi dengan efisien dan efektif?
Tindakan ekonomi yang efisien dan efektif dapat dicapai dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip tertentu yang dikenal dengan prinsip ekonomi. Dengan menerapkan prinsip ekonomi, orang akan melakukan kegiatannya dengan hati-hati, matang, hemat, cermat, penuh perhitungan, tidak sembrono, memperhitungkan hasil - pengorbanan, dan untung - rugi. Dengan demikian tindakan ekonomi diharapkan dapat mencapai efi siensi dan efektivitas yang optimal serta terhindar dari pemborosan - pemborosan.
Lalu seperti apakah sebenarnya bunyi Prinsip Ekonomi? Siapa sajakah yang sebaiknya melaksanakan Prinsip Ekonomi?

Bunyi Prinsip Ekonomi

Prinsip Ekonomi "Dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil/kepuasan yang maksimal atau dengan pengorbanan minimal diperoleh hasil/kepuasan yang tertentu".

Penerapan Prinsip Ekonomi oleh Produsen



Dari contoh - contoh di atas dapat diambil kesimpulan, penerapan prinsip ekonomi oleh produsen harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
  • Menekan biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan, tenaga kerja dan bahan bakar
  • Mencari informasi sumber energi alternatif
  • Memberikan penawaran khusus/promosi

Penerapan Prinsip Ekonomi oleh Konsumen

Contoh - contoh di atas adalah penerapan prinsip ekonomi yang dilakukan oleh penghasil/pembuat barang atau produsen. Bagaimana dengan pengguna/pembeli atau konsumen? Seorang pembeli atau konsumen yang memanfaatkan kesempatan diskon sebetulnya tengah menerapkan prinsip ekonomi. Ikuti kisah Bachtiar berikut ini! Bahtiar sedang berada di pusat pertokoan yang menggelar diskon 20%. Ia menemukan sepasang sepatu sport seharga Rp 95.200 (setelah diskon). Di rak yang lain, ia juga melihat ada sepatu kasual yang ia inginkan selama ini, sayangnya merk ini tidak didiskon dan harganya Rp 229.000,- Ia mempertimbangkan, sepatu yang kedua memang lebih bagus tapi ia harus merogoh sakunya lebih besar pula. Sepatu yang pertama memang tidak sebagus yang kedua, namun ada kesempatan menghemat uang sehingga bisa digunakan untuk keperluan lain. Belum tentu lain kali ada kesempatan diskon lagi. Selain itu Bachtiar menyadari bahwa yang ia butuhkan saat ini adalah sepatu sport untuk ke sekolah. Akhirnya Bachtiar memutuskan untuk membeli sepatu yang pertama. Jadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh konsumen untuk menerapkan prinsip ekonomi dalam tindakan ekonominya yaitu:
  • Menentukan dan membuat catatan skala prioritas kebutuhan
  • Mempertimbangkan uang yang ada untuk memenuhi skala prioritas kebutuhan
  • Mencari informasi harga barang dari kualitas yang terbaik
  • Mencari cara untuk memperoleh barang dengan harga lebih murah, misalnya membandingkan harga antar toko, mencari informasi program diskon/promosii yang benar atau menghitung harga per satuan yang lebih murah (misal Shampo kemasan 90 ml seharga Rp 5.750,- lebih menguntungkan dibanding kemasan 60 ml seharga Rp 4.750,- dimana harga/ml nya lebih murah yang pertama)
  • Tidak mudah percaya dengan program promosi, terkadang beberapa toko bertindak tidak jujur dengan menaikkan harga barang terlebih dahulu baru kemudian didiskon. Kita sebagai pembeli harus berhati - hati.

Penerapan Prinsip Ekonomi oleh Pedagang / Distributor

Seringkali kita melihat pedagang yang menjualkan produk buatan orang lain, misalnya pedagang kelontong, dealer sepeda motor, warung dan grosir. Mereka berfungsi sebagai perantara, dengan membeli barang dari produsen atau pembuat, kemudian menjualnya lagi kepada orang lain dengan harga yang lebih tinggi. Mereka disebut pedagang atau perantara atau Distributor. Distributor juga menerapkan Prinsip Ekonomi dalam menjalankan tindakan ekonominya agar proses penyaluran barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan dengan lancar. Mereka harus mempertimbangkan biaya transportasi, jarak, waktu, dan sifat produk yang dipasarkan agar terjadi efisiensi dan penghematan.
Toko ULYA adalah distributor barang - barang elektronik. Beberapa hal yang dilakukan oleh Toko ULYA dalam melaksanakan tindakan ekonominya adalah
  • Memilih lokasi toko yang dekat dengan konsumen
  • Menggunakan colt station untuk menyampaikan barang di dalam kota dan menyewa truk untuk daerah yang berjarak jauh
  • Mengikuti asuransi untuk mengurangi resiko kerusakan barang selama perjalanan
  • Menekan biaya operasional seperti biaya angkutan, biaya perawatan, dan biaya administrasi
Dari berbagai penjelasan tentang prinsip ekonomi yang dilakukan oleh produsen, konsumen dan distributor, dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip ekonomi yang benar akan menghasilkan penghematan atau efisiensi usaha, namun menghasilkan pemborosan jika tidak diterapkan dengan baik.

Tugas


Rangkuman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMPUNAN

KLASIFIKASI ALGA

PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA