HORMON PROGESTERON

Belajar Hormon Progesteron

HORMON PROGESTERON
A.     Definisi Hormon Progesteron
Hormon (dari bahasa Yunani: horman - “yang menggerakkan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok sel.
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.
Karena sekresinya yang akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh maka apabila hormone telah sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.

C.     Fungsi Hormon Progesteron
1.      Siklus haid
-         Mengatur siklus menstruasi bersama dengan hormon estrogen dengan melalui feedback mekanisme terhadap FSH dan LH. Sekresi secara bergantian hormon-hormon ini menentukan siklus menstruasi.
-         Mempertebal dinding endometrium untuk persiapan proses implantasi jika terjadi fertilisasi antara ovum dan sperma.
2.      Masa kehamilan
-         Ketersediaan progesteron dalam jumlah yang cukup pada masa awal kehamilan sangat penting peranannya, terutama dalam menghambat kontaraksi uterus. Hal ini dibutuhkan sehubungan dengan usaha untuk mempertahankan janin muda yang baru berimplantasi di uterus gar tidak terjadi kelahiran premature atau keguguran.
-         Menurunkan gairah seksual selama kehamilan trimester I. Fungsi ini dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi janin  karena keadaan janin yang masih rentan terhadap benturan.
-         Membantu mempersiapkan payudara untuk proses laktasi.
-         Meningkatkan suhu tubuh dan respitasi rate, sebagai bentuk penyesuaian terhadap masa awal kehamilan.
-         Mengentalkan secret vagina, sebagai proteksi tambahan terhadap kemungkinan infeksi.
3.      Terapi
a.       Penyakit
-      Trauma kepala berat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh dr. David Wright dari Associate professor of emergency medicine university of Emory Atlanta, progesteron memiliki kemampuan untuk meningkatkan perkembangan normal neuron otak serta memiliki efek protektif terhadap jaringan otak yang rusak. Sehingga progesteron dapat menurunkan resiko kematian pada pasien trauma kepala. Hal ini memungkinkan progeteron menjadi terapi lini pertama pada kasus trauma kepala.
-      Membantu proses penyembuhan
Progesteron mampu membantu proses penyembuhan terutama pada penderita Multiple Sclerosis. Progesteron bekerja dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan serabut myelin.
-      Mampu menurunkan resiko terjadinya kanker rahin dan payudara.
Saat masa laktasi, kadar hormon progesteron dalam tubuh meningkat, oleh karena itu wanita yang menyusui selama paling sedikit 6 bulan berturut–turut serta wanita yang telah hamil beberapa kali, akan mengurangi resiko terkena kanker payudara. Sedangkan pada rahim, progesteron bekerja mencegah terjadinya kanker rahim dengan mengatur efek paparan esterogen dalam rahim
b.      Reproduksi
Selain memiliki fungsi seperti ayng telah dipaparkan diatas progesterone juga dapat digunakan sebagai slah satu pilihan dalam penggunaan kontrasepsi, terutama kontarasepsi hormonal.
Berikut berbagai pilihan kontarsepsi hormonal dengan progesteron :
-         Kontrasepsi oral : POP (progesterone only pill)
-         Suntikan : 3 bulan (progesterone only)
-         Mengontrol perdarahan anovulasi
D.    Sumber Progesteron
Selain progesteron sintetik seperti yang umumnya kita temukan dalam obat-obatan, progesteron juga bisa didapatkan secara alami yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung progesteron. Makanan tersebut antara lain :
-         Vit E : dosis 150 IU per hari
-         Umbi-umbian
-         Kuning telur
-         Susu sapi
-         Daging ayam

E.     Kekurangan Progesterone dan Hal-Hal Yang Mempengaruhinya
1.      Deteksi kekurangan hormon progesteron
a.       Anamnesa
Merujuk pada fungsi-fungsi hormon progesteron yang telah dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa pertanyaan dalam proses anamnesa yang dapat ditanyakan kepada pasien, yang dalam hal ini dapat membimbing kita untuk memahami gambaran konsentrasi progestseron dalam tubuh pasien.

Pertanyaan tersebut antara lain :
-         Apakah pasien merasakan kecemasan berlebih ?
-         Apakah pasien mengalami kepanikan dan gelisah ?
-         Adakah keluhan insomnia ?
-         Adakah keadaan payudara yang membengkak serta nyeri payudara berebih saat menstruasi ?
-         Adakah sikap agresif dan migraine serta nyeri perut bawah sebelum menstruasi ?
-         Apakah terjadi penurunan gairah seksual ?
-         Apakah pasien pernah mengalami keguguran sebelumnya ?
Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas, maka pemeriksa dapat mencurigai kemungkinan pasien mengalami kekurangan hormon progesteron
b.      Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan oleh pemeriksa setelah menemukan kemungkinan kekurangan progesteron pada pasien melalui proses anamnesa sebelumnya.
Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain :
-         Menilai tanda-tanda kekurangan cairan .
Tanda ini biasanya tidak spesifik dan mudah untuk dikenali, tetapi dapat menjadi gejala awal yang menjadi pertimbangan pemeriksa.
-         Menilai tampilan otot wajah pasien
Pasien yang mengalami kekurangan progesteron cenderung memiliki otaot wajah yang tampak tegang.
2.      Efek kekurangan hormon progesteron
Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh, maka kekurangan progesteron dapat sangat berpengaruh bagi penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi antara lain :
a.       Pengaruh umum
-         Terganggunya siklus menstruasi
-         Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi
-         Tidak terjadinya ovulasi
-         Meningkatnya resiko keguguran
-         Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan, terutama pada trimester I.
-         Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada perkembangan janin.
-         Menurunnya daya ingat
-         Keringnya mukosa vagina
-         Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing
b.      Pasca persalinan
-         Depresi
Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh terus menerus menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah melahirkan, plasenta berhenti memproduksi sehingga kadar progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang dilakukan NaProTechnology, penurunan kadar progesteron berkaitan dengan terjadinya depresi setelah melahirkan (postpartum depression). Kadang-kadang depresi yang ditandai dengan gejala selalu sedih dan gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung hingga 6 bulan.
-         Retensi cairan
Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah melahirkan, sebagai akibat dari berkurangnya kadar progesteron. Biasanya kondisi ini ditandai dengan pembengkakan (edema) terutama dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena pada siklus normal, progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesteron, kelebihan carain yang terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan dikeluarkan melalui urin.
-         Siklus menstruasi yang tidak teratur
Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar progesteron mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk luruh. Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak luruh tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal tidak terjadi secara drastis.
Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang sering dialami para ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon progesteron belum normal, produksi Air Susu Ibu (ASI) juga sering dituding sebagai pemicunya



    1. Penyebab kekurangan hormon progesteron
a.       Stres
Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat menimbulkan stres. Hal inilah yang memicu terhentinya produksi hormon sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan progesteron.
b.      Diet
Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan mengkonsumsi makanan yang  secara tidak langsung mengandung estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang diberikan makanan tambahan  berupa hormon estrogen demi memepercepat pertumbuhannya.
c.       Kontrasepsi
Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai terapi pengganti hormon. Progestin memiliki sifat yang ridak sama dengan progesteron alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya kadar hormon estrogen didalam tubuh.

d.      Lingkungan
Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima paparan estrogen sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen, pestisida serta berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus paparan yang terjasi secara terus-menerus ini memberikan dampak negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan estrogen dominan.


F.      Kelebihan Progesteron
1.      Pengaruh kelebihan hormon progesteron
-         Pasien tampak kelelahan
-         Kehiangan gairah seksual
-         Ketidakstabilan emosi
-         Kembung dan nafsu makan berkurang
-         Siklus menstruasi tidak teratur
2.      Penyebab kelebihan hormon progesteron
Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply apabila pasien mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang mengandung progesteron dalam dosis yang tinggi, yang dalam hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan.

G.    Penanganan
1.      Kelebihan
Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi efek buruk kelebihan progesteron adalah dengan meninjau kembali jenis, dosis serta lama pemberian terapi progesterone dan menyesuaikannya dengan kebutuhan pasien.
2.      Kekurangan
Pada keadaan kekurangan hormon progesteron, selain dengan mengkonsumsi progesterone tambahan, hal terpenting adalah dengan melakukan koreksi dominasi estrogen, sehingga dapat mengembalikan keseimbangan hormon.


  1. Simpulan
Progesteron adalah hormon seks yang amat penting peranannya dalam proses reproduksi wanita. Dimulai dari siklus menstruasi, masa kehamilan hingga masa laktasi.
Ketidak seimbangan hormon yang berakibat pada keadaan kelebihan atau kekurangan hormon progesteron sangat mempengaruhi peran dan fungsi hormon progesteron dalam tubuh.Sehingga penanganan yang paling mendasar untuk mengatasi keadaan tersebut adalah dengan mengembalikan keseimbangan hormon dalam tubuh, baik dengan menambah asupan hormon progesteron melalui makanan untuk kondisi kekurangan hormon progesteron, maupun mengontrol penggunaan terapi hormon progesteron tambahan dari luar tubuh pada kondisi kelebihan hormon progesteron.
  1. Saran
Diharapkan kepada masyarakat, terutama wanita yang sebagian besar proses dalam tubuhnya sangat dipengaruhi oleh hormon, agar lebih membuka wawasan dan menambah pengetahan mengenai petingnya fungsi hormon-hormon tersebut serta bagaimana cara menjaga agar kadar berbagai hormon dalam tubuh tetap dalam keadaan seimbang demi menciptakan keadaan tubuh yang sehat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMPUNAN

KLASIFIKASI ALGA

PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA