REPUBLIK MALING

Ray,
Mata Najwa benar.
Pajak rakyat digorong.
Pemerintah terus memburu siapa tikus rupiah ini?
Ah, rupiah yang sangat menggiurkan.
Kursi parlemen membuat orang berebut akan itu.
Dimana-mana berjas.
Orang bilang, orang penting itu dimulai dari segi penampilan yang begitu kharisma.
Tapi, ia ternyata ganas.
Ganas tanpa ada iba sekalipun.
Rakyat meronta-ronta untuk pembangunan negeri.
Mereka hanya acuh tak acuh.

Bapak Jokowi diolok-olok.
Rakyat kurang tahu akan perjuangannya.
Kesana-kemari blusukan.
Untuk menyelesaikan titik solusi masalah rakyat yang dialami saat ini.
Layaknya Bupati Tegal.
Tak disangka ia telah menjelma tikus yang rakus.
Rupiah terus ditelan tiada henti.
Ah, rakyat Tegal sedang berduka.

Maafkan kami Ya Allah.
Hati ini khilaf akan ini semua.
Kami lupa dengan-Mu.
Hamba ingin pulang.
Berilah kami jalan untuk pulang Ya Allah.
Tingkatkanlah iman kami ini.
Kita manusia yang bodoh akan iman.
Berilah cahaya untuk hati kami.
Hilangkanlah kabut hitam yang menyelubungi kami ini Ya Allah. Amin...

Pemahaman muncul saat berhenti.
Memahami revolusi begitu cepat.
Digitalisasi ini menakutkan.
Berkarya dengan sepenuh daya sembari memberi makna
Walau jeda tetap terus melesat.

Tapi tak semudah kalian bayangkan.
Berliku dengan hati nan ikhlas.
Idenesia demi Indonesia.
Tak kusangka para PKI
Setia untuk menghancurkan NKRI INI.
NKRI HARGA MATI?
Sejatinya, masalah ini hanyalah muncul mulai perut yang terus meronta-ronta tiada henti.
Maafkan kami Ya Allah

Heatcliff

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMPUNAN

KLASIFIKASI ALGA

PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA