PILU, PEKIK DAN PELIK

Suatu saat kau merasakan lebih pilu dibanding diriku

seirng kali kita lupa bahwa kata "TIDAK DAN BUKAN"  adalah sebuah jawaban. Sekuat apapun Al-Fatihah mu untuknya namun jika kehendak-Nya kita hanya pasrah karena kita salah satu dari makhluk-Nya. kau sebut namanya tiap doa, belum tentu dia menyebutmu dalam doa dia. yang terbaik adalah doa yang tak pernah mengadili siapapun. karena salah satu bentuk kepasrahan diri kepada-Nya tanpa pola minta keras atau mendikte-Nya. menjadikan mu sebuah cerita dalam tiap bait hidup membuatku bangun dari kebodohan hingga menciptakan sebuah karya tulis yang indah versi diri sendiri.

Tuhan benar tak selalu yang dekat kita akan dekat selamanya, mungkin mereka salah satu dari pemain figuran dalam hidupmu hanya menumpang pernah bahagia bersama. setidaknya kita pernah bahagia bersama dalam suatu lingkaran organisasi kampus. kulihat dirimu dari jauh kau tambah nampak onar dan brutal. entah apalah itu hidupmu semakin tak beraturan. persetan dengan semua yang telah kupandangi dari jauh, itu hanyalah membuang waktu yang tak perlu dipikirkan kembali. malah hanya menambah goresan pilu membiru.

aku ditakdirkan seperti phobia jatuh cinta yang lebih parno pemikirannya hanya karena takut tersakiti kembali. mungkin saja Tuhan memberiku obat pahit melalui dirimu agar aku lebih kuat dan tangguh menghadapi sebuah goresan kecil yang mampu menyebar luas dengan cepat. Tuhan, maafkan diri ini yang sangat bodoh nan tolol. Tuhan, tolong singkirkan pikiranku tentangnya. tentang semua benang merah yang berasal dari dirinya. dimana tempatku berkunjung, selalu berujung tentangnya. membodohi semua tubuh akibat olah tolol hati yang menurut begitu saja. hingga efek samping yang luar biasa baru kurasakan saat ini.

"zi kamu orang yang benar-benar membuatku jatuh hati dan cinta mati." ingin sekali kuucapkan di depannya namun apalah daya bahwa aku hanya seorang perempuan yang ditakdirkan untuk memilih. dan ujungnya jawaban dari semua ini adalah "TIDAK DAN BUKAN" jauh lebih baik jika aku pergi jauh darinya sangat sangat menjauh darinya. karena rasa cinta namun mati kandas meski aku tahu kau pun menyukai diriku namun kau hanya memilih tuk diam tak berucap. kau hanya bisa berucap melalui diksi konyolmu itu. kau hanya lah seorang lelaki pengecut di balik selimut. membicarakan hal politik saja kau di luar kepala namun sayang sepandai-pandainya dirimu dalam berpolitik namun kau tetap BUNGKAM DI DEPAN PEREMPUAN. apakah mencintaimu harus melalui jalan politik juga? haruskah aku berkampanye dalam memperebutkan cintamu untukku? sungguh itu adalah sebuah pemikiran paling tolol. dan yang tsangat tidak penitng tuk dipikirkan kembali.

perahu ini kembali sakit hati, perahu ini lagi-lagi salah berhenti di sudut dermaga yang lanskapnya begitu redup tak ada penerangan. selamat jalan perahu, semoga kau berhenti di dermaga yang indah dengan aroma bunga yang menyeruak serta disambut dengan hangat hingga membuat si dermaga jatuh hati penuh kepadamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA

SIKAP ILMIAH