Mengenang awal dekat denganmu

aku tidak akan pernah menunggumu
hanya saja, masa lalu kita sangatlah lucu dan itu tidak disangka kita menjadi jauh tak saling sapa
Desember, bulan kita mulai dekat dengan saling menampakkan keunikan sifat satu sama lain
diam-diam kita berjalan beriringan, tertawa bahagia, saling gila satu sama lain,
Zi, bagiku dirimu berperan sebagai Cameo dalam hidupku
kukira, kau ada adalah pemanin lawan utama dalam hidupku,
namun tidak, dan skenario Tuhan memanglah tidak terduga dan saling heran satu sama lain
tetapi akan beda halnya, suatu saat kita paham satu sama lain mengapa kita sungguh-sungguh menjauh satu sama lain hingga saling menyakiti.

benar Zi kata Dilan,
Kalo ada orang lain menyakitimu, maka dia harus menghilang. begitu pun jika aku menyakiti hatimu, maka aku juga harus menghilang, beberapa hari yang lalu dirimu mengenang masa Inaugurasi kita tahun lalu, 12 Desember 2018 tepatnya acara malam puncak dimulai.sudah di penghujung 2019, acara tersebut kembali ada dan kau mengenangnya dengan penuh kehangatan namun sangat hancur.
aku mengerti zi, bahwa kau sangat menyayangi dan mencintai moment itu, karena dari sanalah cerita menakjubkan dimulai, memiliki banyak teman dan, kamu menemukan definisi kebahagian yang sesungguhnya.

Zia yang kukenal dulu, dia begitu hangat, suka sekali dengan cerita bahkan aib-aibnya kau cerita dengan seluas-luasnya. Hingga akhirnya aku mengerti dari sejak itu, aku jatuh hati padamu, meski tipikalmu psikopat, pemikiran radikal namun sejatinya kau begitu hangat. Humoritas yang lebih mengandung kegoblogkan dengan dibumbui vulgaritas lantak momen kita mengalir begitu saja.
Postingan baik di story atau pun feed instagram dirimu, aku menjadi tidak kenal dirimu. Zi, berjalannya waktu kita akan menjadi asing dan sangat asing bahkan aku tidak mengenali dirimu lagi. bahkan jika kita di pertemukan 25 juta tahun lagi, mungkin aku akan mengenalmu namun aku akan pergi bahkan lari. dan peranku hanyalah cameo dalam hidupmu bukan sebagai pemeran utama atau pun pemain pendukung.

selamat tinggal Zia yang kukenal dulu
dan semoga sukses Zia masa depan 

Dia Muhammad Zia El-Haq, 
aku pernah dekat dengan dirinya bahkan lupa ikatan diantara kita berdua
saling menempel layaknya permen karet dengan kunyahan gigi

Komentar

  1. siapapun yang melihat, terimakasih sudah berkunjung. alangkah baiknya kita saling kenal saja di dunia nyata :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMPUNAN

KLASIFIKASI ALGA

PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA