JANGAN MAIN-MAIN
tak ada yang tahu. hanya aku seorang dengan Sang Maha Pencipta.
kerinduan terhadap seorang sahabat tak terhingga. mencekam menderu keras. ingin rasanya memeluk mereka. di sini aku berkutip
riuh ceria kelas serta merta menonton video film terbaru Indonesiaku. aku hanya penonton setia mereka, santri yang tak lekang akan peradaban zaman, pesantrenku, Nurul Jadid. jatuh cinta serta memahami hingga ke akarnya untuk menelusuri jejak Islam yang amat indah kita menimbanya. mulai dari peradabaan Islam hingga kitab kitab kuning yang meski aku hanya santri yang masih mendasar belajar kitabnya.
mulanya yang tak tahu akan tirakat. saat ini aku tahu. alhamdulillah slalu harus kuselipkan dalam bibir ini. kupejamkan mata kurentangkan tangan serta ku buka lebar sela jariku. angin mulai menyapa kulitku. wahai alam bimbinglah aku untuk slalu hormat dan taat kepadamu. aku takut, Sang Khalik marah padaku.
di sini aku lebih sering mencari kesunyian demi ketenangan hati dan jiwa yang sedang kemarut. assalamualaikum alam, suatu saat akan tiba pada masanya kau akan hancur lebur tanpa ada bekas yang akan dibawa oleh manusia ke alam selanjutnya. pulang Kepada-Nya karena kita hanya meminjam sejenak.
jangan sampai terlena kita untuk bermain-main di dunia seperti dawuhnya K.H. Moh Zuhri Zaini B.A. ah, aku sering luput atas kesenangan duniawi ini. hey sobat kapan kita beljar menata hati? pergeseran masa, akhlak semakin menciut, perlahan warga bumi semakin kemarut. benar tidak?
kerinduan terhadap seorang sahabat tak terhingga. mencekam menderu keras. ingin rasanya memeluk mereka. di sini aku berkutip
riuh ceria kelas serta merta menonton video film terbaru Indonesiaku. aku hanya penonton setia mereka, santri yang tak lekang akan peradaban zaman, pesantrenku, Nurul Jadid. jatuh cinta serta memahami hingga ke akarnya untuk menelusuri jejak Islam yang amat indah kita menimbanya. mulai dari peradabaan Islam hingga kitab kitab kuning yang meski aku hanya santri yang masih mendasar belajar kitabnya.
mulanya yang tak tahu akan tirakat. saat ini aku tahu. alhamdulillah slalu harus kuselipkan dalam bibir ini. kupejamkan mata kurentangkan tangan serta ku buka lebar sela jariku. angin mulai menyapa kulitku. wahai alam bimbinglah aku untuk slalu hormat dan taat kepadamu. aku takut, Sang Khalik marah padaku.
di sini aku lebih sering mencari kesunyian demi ketenangan hati dan jiwa yang sedang kemarut. assalamualaikum alam, suatu saat akan tiba pada masanya kau akan hancur lebur tanpa ada bekas yang akan dibawa oleh manusia ke alam selanjutnya. pulang Kepada-Nya karena kita hanya meminjam sejenak.
jangan sampai terlena kita untuk bermain-main di dunia seperti dawuhnya K.H. Moh Zuhri Zaini B.A. ah, aku sering luput atas kesenangan duniawi ini. hey sobat kapan kita beljar menata hati? pergeseran masa, akhlak semakin menciut, perlahan warga bumi semakin kemarut. benar tidak?
Pendekar Hati
Komentar
Posting Komentar