Tentang Kamu

Tentang Kamu

Terusik olehmu.
Kembali mengenangmu.
Masih takut untuk mengukir namamu dengan tarian penaku.
Termenung oleh himpitan akan tanpa harapan kasih.

Untukmu, aku tak ingin kembali berharap.
Apalah daya, logika dan imajinasi ini
Telah terbuang tanpa ada daur ulang.
Kau, anorganik untukku

Kala sakit, sungguh sakit.
Tapi, untuk apa sakit dengan makna ambigu?
Tak ada manfaat sama sekali.
Substansi cinta yang kosong.

Sejatinya nafsu inj terbungkus elit nan indah.
Dengan merk yang tak kalah menarik perhatian birahi.
Yakni "cinta"
Inikah namanya jatuh cinta?

Ini remajaku menuju dewasaku.
Telah kupahami dan kucermati.
Realita, ini hanya kagum yang berbenang merah.
Melankolis yang amat rapuh nang keropos.
Pergi, aku terlepas darimu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMPUNAN

KLASIFIKASI ALGA

PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA