Tulus hati

Tuhan itu memang Maha Asyik

Saya yang masih menjadi penulis amatir, disini saya kembali berkutip.

Hiruk pikuk malam Minggu masih standar.  Untuk hari ini, saya telah berpijak pojok zona Lumajang. Iya benar, kampungku, desaku. Ramai orang di pinggid jalan. Baik yang muda mudi atau yang lanjut usia.

Untuk kali ini, kaki kiriku yang kusilangkan dengan kaki kananku sambil menikmati lagu yang kumainkan saat ini. 

Usai menjenguk ibu keduaku dalam keadaan yang sangat tidak kuinginkan. Untukmu, yang selalu memanggil 'emak' yang tak pernah lelah membimbingku. Untuk kali ini, beliau terbaring lemah. Tempat yang tak seharusnya kuinginkan. Kondisi dan lokasi tempat bersimpuh yang tak nyaman. Sang suami, tiada henti melepas tangan sang isteri yang sedang sakit keras.

Bulir matanya pun mulai menetes tiada henti. Isakan itu tak terdengar oleh orang lain. Namun, melihat raganya yang kosong akan kebahagiaan, Tuhan berikanlah yang terbaik pada mereka. Mereka masih ingin berjuang di Jalan-Mu. Sungguh, mereka belum menyerah akan cobaan-Mu. Berilah segudang semangat serta senyuman yang tak pernah pudar kepada mereka Ya Allah.

Mereka sungguh baik Tuhan, aku tak sanggup melihat pemandangan ini. Kita hanya mampu beradu doa Kepada-Mu, kehendak-Mu hamba ingin mengharapkan segudang hikmah, cinta serta kasih sayang yang tiada habisnya.
Wallahua'lam

Awan Gumama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIMPUNAN

KLASIFIKASI ALGA

PERKEMBANGAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA