5 BULAN DI MASA SULIT
5 BULAN DI MASA SULIT....
Sudah tak ada lagi gelak tawa diantara kita, tanpa diketahui orang-orang kita pernah memiliki hubungan yang sangat indah. Mungkin ada satu atau dua teman kita yang pernah tahu. Bagaimana pun kisahnya, akhirnya kita berdua tak lagi bersama. Saling berseteru dalam adu argumen dan diksi. Kian membuncah perseteruan, hingga akhirnya terlampiaskan melalui media sosial agar masih dapat mengabari dirinya bahwa kita benar-benar sedang berseteru. Apa pun akhir dari cerita ini dalam versi apa pun akan sangat indah. Dan aku masih berharap bahwa semoga pertemanan kita kembali ceria.
Satu-persatu orang mulai tahu bahwa aku menyukainya. Aku tak menyalahkan siapa pun, karena akulah pelaku si penyebar cerita itu sejak awal. Keterlibatan hati memang sangat membosankan hingga bosan itu menciptakan pilu yang membitu.Ingin kusampaikan sesuatu kepadanya, apalah daya rasa ego ini jauh lebih besar dibanding semuanya. Asumsi hati jauh lebih berat ternyata dibanding otak yang mudah menerima dengan logikanya yang begitu encer. Apakah aku benar-benar diciptakan dari pilu? Masa sulit ini terjadi saat masa perkuliahan awal yang begitu kejam dan pelik.
Tak kusangka dia yang kupikit hanya pintar berbicara politik di depan temannya. Hingga temen prempuannya yang mulanya sangat dekat bagaikan lengketnya permen karet, dengan beraninya dia menyindiri melalui ssenjata katanya pada tiap bait story nya "BAIT TAK BAIK" dengan bodohnya apa pun yang terjadi dia tak pernah memikirkan yang membacanya tersindir dengan mudahnya, Aku pun tak tinggal diam, karena seperti api membara dari tupoksi story nya, hingga aku pun tak tahan untuk menyindirnya juga melalui NERAKA DIKSI.
EMZET, 19
Sudah tak ada lagi gelak tawa diantara kita, tanpa diketahui orang-orang kita pernah memiliki hubungan yang sangat indah. Mungkin ada satu atau dua teman kita yang pernah tahu. Bagaimana pun kisahnya, akhirnya kita berdua tak lagi bersama. Saling berseteru dalam adu argumen dan diksi. Kian membuncah perseteruan, hingga akhirnya terlampiaskan melalui media sosial agar masih dapat mengabari dirinya bahwa kita benar-benar sedang berseteru. Apa pun akhir dari cerita ini dalam versi apa pun akan sangat indah. Dan aku masih berharap bahwa semoga pertemanan kita kembali ceria.
Satu-persatu orang mulai tahu bahwa aku menyukainya. Aku tak menyalahkan siapa pun, karena akulah pelaku si penyebar cerita itu sejak awal. Keterlibatan hati memang sangat membosankan hingga bosan itu menciptakan pilu yang membitu.Ingin kusampaikan sesuatu kepadanya, apalah daya rasa ego ini jauh lebih besar dibanding semuanya. Asumsi hati jauh lebih berat ternyata dibanding otak yang mudah menerima dengan logikanya yang begitu encer. Apakah aku benar-benar diciptakan dari pilu? Masa sulit ini terjadi saat masa perkuliahan awal yang begitu kejam dan pelik.
Tak kusangka dia yang kupikit hanya pintar berbicara politik di depan temannya. Hingga temen prempuannya yang mulanya sangat dekat bagaikan lengketnya permen karet, dengan beraninya dia menyindiri melalui ssenjata katanya pada tiap bait story nya "BAIT TAK BAIK" dengan bodohnya apa pun yang terjadi dia tak pernah memikirkan yang membacanya tersindir dengan mudahnya, Aku pun tak tinggal diam, karena seperti api membara dari tupoksi story nya, hingga aku pun tak tahan untuk menyindirnya juga melalui NERAKA DIKSI.
EMZET, 19
Komentar
Posting Komentar