DEGEDRASI PONDASI AGAMA

Ray,
Ray itu hanyalah imajinasi.
Ia selalu menemaniku disaat aku sendiri.
Tak pernah mengeluh akan masalah.
Ia yang slalu memberiku solusi.
Tapi, ia tak nyata.

Mungkin, bicara sendiri dibilang sedikit aneh.
Ah, generasi sekarang.
Generasi yang terdidik, tapi ilmunya lenyap.
Pilu sekali dunia ini.
Semakin tua bumi, manusia berada diujung tebing menuju neraka.

Sadar diri bahwa para radikalisme menyerang kita.
Mereka mengambil orang orang genius.
Para ilmuwanlah yang slalu diincar.
Pondasi agama mulai runtuh.
Revolusi yang menyakitkan.
Sila-sila mulai runtuh.
Persatuan dan kesatuan mulai tiada.

Mereka menyerang tanpa ada rasa ampun sekalipun.
Sungguh ironi planet REALITAS ini.
Tanah air. Salah apa dirinya?
Kau menyakitinya tanpa ada rasa iba sekalipun.
Ia melipur laranya.
Gundah gulana telah menyelubunginya.

Kaum pelajar yang tak peduli, bagaimana nasib tanah air ini?
Para tikus yang slalu rakus. Taka ada hentinya menimbun rupiah.
Dimanakah generasi emas bangsa?
Jiwa patriot yang tiada.
"Merdeka atau Mati?". Ah, mereka takkan peduli motto itu.
Itu hanyalah untaian kata sampah.

Apa kata pahlawan?
Mereka takkan peduli.
Semakin canggih, manusia semakin malas.
Apa gunanya zaman digitalisasi ini?
Apakah di hati mereka tak ada kata TUHAN?
Semoga kalian selalu dilindungi-Nya.

Apresiasi Indonesia Bangkit.
Suara pelajar untuk pemerintah.
Santri patriot.
Ingat, PKI SELALU BERADA DI BELAKANG KITA.
MEREKA TAK PUNYA HATI. MENYERANG DAN MENEMBAK.
TUMBUHKAN KEMBALI PONDASI AGAMA ISLAM.
SELAMATKAN RAKYAT, SELAMATKAN GENERASI YANG HEBAT.
BUMI NURUL JADID, OKSIGEN INDONESIA
Heatcliff

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA

TEORI SEL